PWNU DKI JAKARTA DEMO
Jakarta, KronikaNews – Ratusan massa dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Transmedia, Jalan Raya Tendean, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (15/10/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap tayangan program Xpose Uncensored di TRANS7 yang dinilai telah menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, serta salah satu ulama karismatiknya, KH Anwar Manshur.
Pantauan KronikaNews, massa mulai memadati area sekitar pukul 09.40 WIB. Mereka membawa bendera NU, spanduk bertuliskan “Boikot TRANS7”, dan poster yang mengecam tayangan tersebut. “TRANS7 telah melakukan kesalahan fatal dengan membuat framing negatif terhadap pesantren dan ulama,” bunyi salah satu poster.
Massa juga mendesak Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penayangan tersebut.
Aksi tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting PWNU DKI, seperti Rais Syuriah KH Muhyidin Ishaq, Ketua PWNU KH Samsul Ma’arif, dan Bendahara Umum DPP PKB Bambang Susanto.
“Nahdlatul Ulama jarang turun untuk demo. Tapi hari ini, PWNU DKI Jakarta turun karena memiliki kepentingan untuk menjaga NKRI,” tegas Samsul Ma’arif dari atas mobil komando.
Menanggapi protes ini, Production Director TRANS7 Andi Chairil sebelumnya telah menyampaikan permintaan maaf terbuka melalui kanal YouTube resmi TRANS7, Selasa (14/10). Ia mengakui kelalaian tim produksi dalam menayangkan konten yang dinilai merendahkan martabat pesantren dan kiai.
“Kami tidak berlepas tangan atas kesalahan tersebut. Ini menjadi pelajaran penting bagi kami agar lebih teliti dalam menyusun dan menyaring konten,” ujar Andi.
Ia juga mengungkapkan bahwa permintaan maaf secara langsung telah disampaikan kepada Gus Adib, salah satu putra KH Anwar Manshur, baik secara lisan maupun tertulis.
TRANS7 berkomitmen untuk memperbaiki standar penayangan ke depan agar lebih sensitif terhadap nilai-nilai keagamaan dan kultural masyarakat.