SINESTESIA PROJECT, WADAH KREATOR MUDA DARI KEBAYORAN LAMA SELATAN YANG BANGUN EKOSISTEM MEDIA DIGITAL BARU

KronikaNews.com – Jakarta.
Di tengah padatnya aktivitas ibu kota, sebuah inisiatif kreatif tumbuh subur dari lingkungan Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, Jakarta Selatan. Bernama Sinestesia Project, media kreatif ini hadir sebagai ruang kolaboratif . Dengan menghimpun para kreator muda untuk berkarya, berekspresi, dan membangun ekosistem digital yang segar dan berdampak.

Didirikan oleh sekelompok anak muda dengan latar belakang seni, media, dan teknologi.  Sinestesia Project membawahi sejumlah kanal YouTube, portal berita web, hingga platform media sosial. Platform yang kini mulai dikenal luas, terutama di kalangan generasi muda Jakarta.

Fokus pada Produksi dan Pengelolaan Konten Digital

Sinestesia Project menempatkan YouTube sebagai platform utama. Lewat berbagai kanal yang mereka kelola, dari dokumenter budaya urban, vlog kreatif, podcast diskusi isu sosial, hingga tayangan fiksi pendek. Sinestesia Project berupaya menghadirkan konten yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mengedukasi dan membangun kesadaran.

Beberapa kanal unggulan mereka, seperti Zona Aji, Jalan bareng papi, dan Hansan Tau, Sosok, Persepsi dll. Kanal tersebut telah mengumpulkan ribuan subscriber dan mendapat perhatian dari komunitas digital serta pelaku industri kreatif.

Tak hanya di YouTube, Sinestesia Project juga mengelola portal berita tematik dan media sosial seperti Instagram, TikTok, dan X (Twitter), yang berisi potongan video, kutipan inspiratif, dan interaksi aktif dengan pengikut mereka.

Dari Lorong Kampung ke Layar Dunia

Yang menarik, seluruh proses produksi dari pra-produksi, penulisan naskah, pengambilan gambar, hingga editing dikerjakan dari sebuah studio kecil yang terletak di dalam lingkungan warga Kelurahan Kebayoran Lama Selatan.

“Awalnya cuma ruang tamu balai RW.005 KLS dan Ruang LMK KLS yang kami sulap jadi studio. Sekarang kami punya tim tetap, kreator tamu, dan beberapa mitra yang rutin berkolaborasi,” ujar salah satu Komisaris Sinestesia Project, Khoiril Anam Al Abror, atau lebih dikenal Anam, kepada KronikaNews.

Anam menambahkan, semangat dari Sinestesia adalah memberi ruang bagi siapa pun yang ingin berkarya, tanpa harus memiliki alat mahal atau koneksi industri besar.

Membangun Ekosistem Kreator Lokal

Lebih dari sekadar platform distribusi konten, Sinestesia Project juga menjadi wadah pembinaan kreator lokal. Mereka rutin mengadakan lokakarya, kelas daring, dan sesi mentoring untuk pemuda yang tertarik menekuni dunia konten digital. Tak sedikit peserta yang kemudian dilibatkan langsung dalam produksi konten Sinestesia.

“Yang kami bangun bukan hanya kanal, tapi ekosistem: tempat belajar, tempat tumbuh, tempat kolaborasi,” ujar Tifany Ovilia, Sekretaris Corporate Sinestesia Project.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari warga setempat, termasuk perangkat kelurahan dan komunitas pemuda RW, yang melihat potensi besar media kreatif sebagai jalur baru pemberdayaan ekonomi dan ekspresi budaya.

Menuju Media Mandiri dan Berdampak

Dalam waktu singkat, Sinestesia Project sudah menggandeng berbagai mitra, mulai dari UMKM lokal hingga institusi pendidikan, untuk bekerja sama dalam produksi konten. Mereka juga sedang menjajaki kerja sama dengan pemerintah kota dan provinsi untuk kampanye digital bertema literasi media dan lingkungan.

Dengan semangat inklusif, Sinestesia Project membuktikan bahwa kreativitas tidak harus datang dari pusat kota atau studio besar. Dari lorong-lorong Kelurahan Kebayoran Lama Selatan, sebuah gerakan media lahir dan berkembang, membawa cerita lokal ke panggung digital nasional, bahkan global.

Penulis: Redaksi KronikaNews | Tanggal: 22 Juli 2025
Editor: Suryaman
Foto: Dokumentasi Sinestesia Project / KronikaNews.com

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *