Berita  

XPOSE TRANS7 VIRAL KARENA DINILAI LECEHKAN KIAI DAN PESANTREN, WARGANET SERUKAN BOIKOT

XPOSE TRANS7 VIRAL |Kronikanews.com
XPOSE TRANS7 VIRAL |Kronikanews.com

XPOSE TRANS7 VIRAL

Jakarta, Kronikanews – Sebuah cuplikan video dari program Xpose Uncensored di stasiun televisi Trans7 mendadak viral dan menuai kecaman luas di media sosial. Tayangan tersebut dinilai melecehkan dan merendahkan martabat kiai serta institusi pesantren, khususnya Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Dalam potongan video yang beredar, terlihat momen para santri dan jemaah menyalami seorang kiai yang duduk di kursi, serta cuplikan kiai turun dari mobil mewah. Namun yang memicu kemarahan publik adalah narasi dalam voice over yang menyertai gambar tersebut.

Narator menyebut para santri rela “ngesot” demi menyalami dan memberikan amplop kepada sang kiai. Lebih jauh, narasi itu menyindir bahwa seharusnya kiai yang sudah kaya justru memberi amplop kepada santri, bukan sebaliknya.

Dikecam Warganet, Seruan Boikot Muncul

Potongan video ini memicu gelombang reaksi dari warganet, terutama dari kalangan nahdliyin, santri, dan alumni pesantren. Tagar seruan boikot Trans7 mulai bermunculan di berbagai platform media sosial.

Salah satu suara yang paling vokal datang dari akun Instagram @dutaprestasimuda dan @growbareng, yang mengunggah pernyataan tegas kepada Trans7.

“Kami menyayangkan tayangan salah satu program di stasiun televisi Trans7 (@officialtrans7) yang menampilkan potongan video dan narasi cenderung memojokkan kiai serta pesantren, khususnya @pondok_lirboyo,” tulis akun tersebut.

Mereka menilai, cara penyajian program Xpose tidak mencerminkan jurnalisme objektif dan berimbang, karena menyampaikan potongan video dengan framing negatif dan tanpa konteks utuh.

“Media seharusnya menjadi sarana pencerahan, bukan pembingkaian yang menyesatkan,” lanjut mereka.

Tuntut Klarifikasi dan Permintaan Maaf

Akun tersebut bersama warganet lainnya mendesak Trans7 dan tim produksi Xpose Uncensored untuk memberikan klarifikasi terbuka dan permohonan maaf resmi kepada para masyayikh Pondok Pesantren Lirboyo dan masyarakat pesantren secara umum.

“Jurnalisme sejati harus berlandaskan etika, akurasi, dan tanggung jawab sosial,” tegas mereka.

Hingga berita ini ditulis, Trans7 belum memberikan pernyataan resmi terkait polemik yang berkembang. Sementara itu, desakan terhadap Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk turun tangan juga mulai bermunculan di lini masa.

Editor: Redaksi KronikaNews

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *